Selasa, 31 Juli 2012

Seberapa Menarik Artikel Anda?


Membuat konten yang bagus itu susah. Terkadang konten bagus juga tidak menjamin hal itu menarik dan disukai pengunjung. Untuk mendatangkan pengunjung dan mau berinteraksi pada artikel yang ditulis itu sama susahnya dengan membangun image dalam pergaulan sehari-hari. Terkadang kita hanya mendapat kunjungan dan pengunjung itu juga berlalu secepat ia mengunjungi situs kita. Dilematik, sekaligus membuat kita surut untuk membuat konten baru. Lalu bagaimana solusinya? apa yang harus kita perbuat untuk mengatasi masalah tersebut? Berikut beberapa masukan (tips) untuk membuat artikel menjadi hidup dan mendapat respon dari pembaca. Silahkan simak penjelasan berikut.

1. Jangan bicara tentang diri pribadi
Banyak pengunjung yang tidak mau menyimak kisah pribadi. Hal ini sudah banyak dialami kawan-kawan blogger yang memuat kisah pribadinya dan sangat jarang mendapat respon. Alasannya pengunjung tidak mau menyimak curhat atau artikel pribadi yang dianggap tidak berguna. Berbeda kalau anda adalah orang terkenal. Itupun tidak semua kisah biasanya menarik. Lama-kelamaan pengunjung juga bosan dengan artikel tersebut.

Mungkin kisah kamu menarik, tapi belum tentu menarik menurut orang lain. Angkat saja kisah panas dan baru diseputar anda. Kisah ini tidak harus sama, namun harus mempunyai keterkaitan dengan topik yang lagi ramai dibicarakan. Sekali-sekali buat review tentang suatu masalah, namun harus disertai tanggapan pribadi dan melibatkan pengunjung untuk merespon artikel tersebut. Untuk meningkatkan kualitas dan kredebilitas artikel, mulailah menjawab topik hangat melalui tulisan, sehingga pengunjung akan melihat sebagai sumber daya dan lebih mungkin untuk mempromosikannya kepada orang lain. Bicarakan dan kuasai topik hangat serta kisah menarik untuk pembaca, bukan untuk diri sendiri.

Ingat, pengunjung tidak suka dengan seorang pendongeng. Mereka perlu informasi yang menarik dan topik hangat untuk disimak.

2. Jangan memilih topik yang kadaluarsa
Cari berita hangat yang masih baru dan tulis berita tersebut, lalu berikan opini pribadi. Jangan menulisberita hangat bulan lalu. Intinya kita berpacu dengan situs lain untuk mengangkat berita terbaru, sehingga dianggap sutus yang selalu up to date. Anda bisa saja mengulas kembali berita lama dengan beberapa penyegaran ide. Syaratnya kamu harus memberi jarak waktu yang panjang, minimal orang sudah melupakan berita tersebut atau tidak membutuhkannya lagi. Namun ini sulit dilakukan.

cara membuat artikel manarik
3. Judul yang tidak menarik
Membuat judul jangan jadul. Buatlah judul menarik dan cukup relevan untuk menangkap rentang perhatian kecil dari audiens. Judul yang menarik tidak harus panjang, namun mampu menggelitik hasrat kebutuhan informasi pengunjung melalui judul tersebut. Coba bayangkan kalau saya menulis judul artikel ini dengan Cara Membuat Artikel yang Menarik. Saya yakin orang yang sudah terbiasa menulis tidak merespon artikel ini. Makanya saya buat dengan gaya bertanya. Buktinya, anda tertarik dan membaca tulisan ini bukan? hehehee

4. Jangan memuat konten atau tulisan terlalu panjang
Jangan membuat tulisan yang terlalu panjang dengan banyak basa-basi. Tulisan lebih baik singkat tapi mudah dimengerti dan menarik untuk dibaca. Terkadang artikel bagus tidak harus menggunakan redaksional bagus dan patuh pada aturan. Pakai saja bahasa sehari-hari, yang penting mudah dimengerti. Berikan bumbu-bumbu kelakar ringan agar orang tidak pusing membaca tulisan yang kadang menuntun pembaca untuk berpikir.

5. Berikan kemudah bagi pengunjung
Berikan kemudahan untuk pengunjung, seperti tombol share atau berbagi, Pilihan arsip atau daftar entri yang mudah dilihat dan diakses, dan entri populer atau entri menarik lainnya. Ini akan meningkatkan peluang popularitas artikel yang ditulis. Jangan sampai membuat pembaca copy paste link, lalu membaginya pada jaringan sosial yang mereka ikuti. Intinya berikan kemudahan pada pengunjung untuk surfing, karena dengan begini pengunjung akan suka berlama-lama dalam di blog dan menyimak artikel anda.

6. Layout bagus
Pengunjung tidak suka membaca artikel padang rumput. Gunakan gambar untuk menambah kejelasan akan topik yang diangkat. Sedikit gambar tidak akan memberatkan loading situs, namun akan memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Mengenai layout, silahkan pelajari sendiri menurut selera masing-masing.

7. Konten asli
Konten asli adalah suatu hal penting. Namun bila pikiran buntu, silahkan cari referensi dibeberapa situs, namun jangan copy paste (copas) apa adanya. Edit tulisan itu menurut bahasa anda dan berikan ide segar yang bertolak belakang sebagai dayak tariknya. Kalau hanya mengandalkan copas, lama-kelamaan otak anda bisa kejang dan tidak produktif lagi untuk menulis. Mati Ide...mau?

Hanya itu yang dapat saya berikan, selanjutnya tergantung pribadi masing-masing untuk berimprofisasi dalam mengolah artikel.
Jangan sedih kalau tulisan kamu tidak bagus, tapi bersedihlah kalau kamu tidak bisa menulis sama sekali. 
Ok selamat mencoba dan sukses selalu. (blogonol )

Sabtu, 28 Juli 2012

Sejarah Konspirasi Freeport yang bikin repot

http://scandalizme.blogspot.com

Soekarno bersikap, “Biarkan kekayaan alam kita, hingga insinyur-insinyur Indonesia mampu mengolahnya sendiri.” Sedangkan Soeharto hingga SBY: "Wani piro mister?"

Lisa Pease menulis artikel berjudul “JFK, Indonesia, CIA, and Freeport” dan dimuat dalam majalah Probe. Tulisan bagus ini disimpan di dalam National Archive di Washington DC. Dalam artikelnya, Lisa Pease menulis jika dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di Indonesia sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangkrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959. Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.

Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di Perpusatakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.

Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pimpinan Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya di seluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada di sekujur Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.

Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survei dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah di sekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari.

Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama Gold Mountain, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dan dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal. Piminan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur menekan kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.

Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.

Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah sepertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.

Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.

Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pimpinan Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan!

Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kenndey merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.

Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil siap yang bertolak-belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C. Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport.

Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60 persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini.
Augustus C. Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya.
Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C. Long juga aktif di Presbysterian Hospital NY di mana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA.

Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pimpinan Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.

Pease mendapakan data jika pada Maret 1965, Augustus C. Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Agustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelijen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai Our Local Army Friend.

Salah satu bukti adalah sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jenderal Suharto akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.

Awal November 1965, satu bulan setelah tragedi 1 Oktober 1965, Forbes Wilson mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang menanyakan apakah Freeport sudah siap mengeksplorasi gunung emas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno masih sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport?

Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang terakhir ini berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasionil mereka.

Sebab itulah, ketika ketika UU No. 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didiktekan Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport. Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah banyak merugikan Indonesia.

Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport menggandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978.

Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik “Jim Bob” Moffet dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5 miliar dollar AS pertahun. Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A. Maley, menulis sebuah buku berjudul “Grasberg” setebal 384 halaman dan memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki depost terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar.

Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar pon dan emas sebesar 52,1 juta ons. Nilai jualnya 77 miliar dollar AS dan masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maley dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan tembaga terbesar dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang termurah di dunia.

Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya salah. Seharusnya Emaspura. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapura sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru di mana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan langsung mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika. “Perampokan legal” ini masih terjadi sampai sekarang.

Kisah Freeport merupakan salah satu dari banyak sekali kisah sedih tentang bagaimana kekayaan alam Indonesia, oleh para penguasanya malah digadaikan bulat-bulat untuk dirampok imperialisme asing, demi memperkaya diri, keluarga, dan kelompoknya sendiri. Kenyataan memilukan ini masih berlangsung sampai sekarang.


Pertemuan Mafia Berkeley dengan Rockefeller dan kawan-kawannya di Jenewa-Swiss di bulan November 1967 menjadi bukti tak terbantahkan tentang permufakatan tersebut. Di saat itulah, rezim Jenderal Soeharto mencabut kemerdekaan negeri ini dan menjadikan Indonesia kembali sebagai negeri terjajah. Ironisnya, penjajahan asing atas Indonesia diteruskan oleh rezim yang tengah berkuasa saat ini yang ternyata “jauh lebih edan” ketimbang Jenderal Soeharto dulu.

sumber : Studi Filsafat

Menelusuri Eksotisme Raja Ampat Papua (II)

Maya Sofia
Sabtu, 28 Juli 2012, 14:02 WIB


Raja Ampat semakin dikenal dunia sebagai tempat menyelam dan juga snorkeling. (VIVAnews/ Maya Sofia)

VIVAlife – Suara debur ombak saat menyapu perlahan hamparan butiran pasir putih dan kicauan burung yang bergema dari arah hutan hujan tropis menjadi “sarapan pagi” sehari-hari di Pulau Mansuar, Raja Ampat. Musik yang tercipta dari alam ini membuat siapapun yang mendengarkannya larut dalam suasana tentram dan damai.

Ya, Raja Ampat yang terletak di Papua Barat ini menawarkan eksotisme tak kalah menarik dari objek wisata dunia lainnya. Bagi Anda yang sudah penat dengan hiruk-pikuk kota besar, tidak perlu jauh-jauh berlibur ke luar negeri. Raja Ampat bisa menjadi pilihan tepat menghabiskan liburan bersama teman dan keluarga.

Homestay untuk Backpacker Hingga Resor
Raja Ampat memiliki beragam jenis penginapan. Mulai dari yang harganya sekitar Rp400 ribu hingga di atas Rp2 juta. Bagi para backpacker, homestay bisa menjadi salah satu pilihan tepat. Selain mendapat pengalaman berinteraksi langsung dengan kehidupan masyarakat, biaya yang harus dikeluarkan untuk menginap jauh lebih murah.

Tengok saja salah satu homestay yang terletak di Kampung Sawinggrai, distrik Mios Mansar. Dengan biaya sekitar Rp500 ribu per malam, Anda bisa menginap di sebuah pondok yang didirikan di atas laut. Harga tersebut sudah mencakup sarapan, makan siang, dan makan malam.
"Untuk homestay bisa nego karena masih punya orang lokal," ujar Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Klasina Rumbekwan.

Sementara itu jika Anda adalah orang yang mementingkan fasilitas dan kenyamanan, Raja Ampat Dive Lodge, Pulau Mansuar, barangkali bisa menjadi pertimbangan. Selain dilengkapi AC dan Wi-Fi, penginapan yang pernah digunakan 200 kru televisi acara Survivor versi Perancis ini juga menawarkan suasana intim dan tenang.

Di dalam kamar misalnya, Anda tidak akan menemukan televisi seperti penginapan pada umumnya. Ingin bermain ke pantai? Cukup langkahkan kaki sejauh 5-10 meter dari kamar, Anda sudah bisa merasakan hamparan pasir putih dan air laut sejernih kristal. Untuk menginap di tempat ini, tentunya Anda harus merogoh dompet lebih dalam sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan, sekitar US$125-315.
Homestay di Sawinggrai Raja Ampat
Raja Ampat Dive Lodge


Mencicipi Menu Khas Papua

Berkunjung ke Raja Ampat belum lengkap rasanya jika tak mencicipi hidangan khas Papua. Jika Anda tengah berada di Waisai, pastikan untuk datang ke Resto Rama.

Di rumah makan ini, Anda bisa mencicipi papeda, bubur sagu yang merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Papeda pun semakin nikmat disantap dengan Kepala Ikan Kakap Kuah. Harga makanan di rumah makan ini berkisar antara Rp20 -Rp40 ribu.
Ikan Kakap KuahPapeda Raja Ampat
Jika roti selama dibuat dari tepung gandum atau tepung terigu, lain halnya di Papua. Di Kampung Sawinggrai, Raja Ampat, Anda bisa menemukan roti yang terbuat dari sagu dicampur kelapa. Tekstur roti sagu ini jelas lebih tebal dan lebih keras dari roti biasa. Bahkan agak sedikit kenyal di bagian dalam. Meski demikian, rasa roti sagu dengan campuran kelapa ini tidak mengecewakan.
Roti Sagu Raja AmpatRoti Sagu Raja Ampat


Kerajinan Sebagai Buah Tangan

Di Waisai Anda bisa menjumpai toko suvenir yang berada di pinggir Pantai Waisai Tercinta (WTC). Di toko suvernir tersebut dijual ukiran dari tulang ikan paus dengan harga sekitar Rp12,5 juta, tameng dari kayu susu Rp2,5 juta, dan topeng Raja Ampat Rp200- Rp400 ribu.

Kerajinan tangan unik Raja Ampat lainnya bisa Anda temui di Kampung Arborek. Di kampung ini dijual topi pandan hutan dengan bentuk menyerupai ikan manta. Topi yang proses pembuatannya memakan waktu 1-2 pekan ini dijual dengan harga sekitar Rp250 ribu.
Kerajinan Raja Ampat

Kamis, 19 Juli 2012

Tambang Freeport Terbesar Di Dunia, Hasilkan 40,8 KG Emas di


Jakarta, Inspirasi-usaha.com:
Kompleks tambang emas Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua masih jadi yang terbesar di dunia sampai saat ini. Selain emas, tambang tersebut juga penghasil tembaga dan perak.
Corporate Communications PT Freeport Indonesia Daisy K. Primayanti menyatakan, tahun lalu tambang tersebut memproduksi 1,44 juta ounces emas atau mencapai sekitar 40,8 kg (1 ounce = 28,35 gram). Jika harga emas saat ini katakanlah Rp500 ribu, maka dari emas saja bisa menghasilkan sekitar Rp20 triliun.
"Kapasitas produksi PTFI di 2011, termasuk dengan rekan joint venture kami (Rio Tinto) adalah sebesar 882 juta lbs tembaga, dan 1,44 juta ounces emas," kata Daisy, seperti dilansir detikcom,  Sabtu, 14 Juli 2012.
Menurut Daisy, kapasitas produksi di tambang tersebut berfluktuasi saat ini, tergantung beberapa faktor yaitu kadar mineral yang mengikuti mine sequencing dan situasi kondusif dan keamanan di sekitar lingkungan kerja.
Tahun lalu, Freeport berhasil menjual 846 juta pound tembaga dan 1,3 juta ounces emas dari tambangnya di Papua tersebut. Produksi puncak emas dan tembaga Freeport terjadi pada 2001 dan 2009 lalu.
"Tingkat produksi di tahun 2001 dan 2009 berada pada kisaran 238.000 ribu ton bijih (yang diolah) per hari," ujarnya.
Selama ini, ujar Daisy, Freeport memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak ke seluruh penjuru dunia setelah memenuhi kebutuhan domestik melalui PT Smelting Gresik sesuai ketentuan Kontrak Karya. (*)
 

POLITIK Sama-Sama Murid Soeharto

SLEMAN - Kehadiran Partai Nasdem terus mengusik perhatian elite Partai Golkar. Maklum, partai yang kelahirannya diawali dengan mendirikan Ormas Nasional Demokrat itu dibidani sejumlah mantan fungsionaris partai beringin.
Salah satu tokoh sentral Nasdem di pusat adalah Surya Paloh. Sedangkan untuk DIJ, partai ini diketuai mantan anggota DPD dan caleg DPR RI Partai Golkar 2009 Subardi.
”Kami ini gurunya sama. Tunggal guru ora oleh ganggu. Pak Surya Paloh itu dulu kader Golkar. Sama-sama murid Soeharto. Kalau Harry Tanoe kami nggak tahu murid siapa?” ujar Ketua DPD Partai Golkar DIJ  HM Sabaruddin Gandung Pardiman yang mengundang geer saat pembukaan Rakornis DPD Partai Golkar se DIJ di Hotel Sahid kemarin (18/7).
Rencananya rakornis itu dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namun Ical batal datang dan diwakili Ketua DPP Firman Subagyo.
Meski mengaku sama-sama murid tokoh Orba, Gandung merasa bangga kadernya tidak kepincut dengan kemunculan Nasdem. Dalam gemblengan politiknya, anggota DPR RI ini mengatakan, kehadiran seorang pemimpin tidak bisa dicetak secara instan.
Pemimpin instan lahir hanya untuk mengejar kedudukan. Sedangkan pemimpin sejati kehadirannya diabdikan untuk prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. ”Itu jadi patron Golkar,” kata Gandung yang selalu teringat dengan masa lalu partainya yang nyaris dibubarkan aksi demo PRD 1998 silam.
Mantan Wakil Ketua DPRD DIJ ini mengingatkan, jalannya roda organisasi ibarat roda. Kadang di atas dan kadang di bawah. Namun demikian, ia ingin kepemimpinan di partainya terus berlanjut.
Gandung tak ingin Golkar bernasib seperti Kerajaan Majapahit yang hilang ditelan zaman setelah ditinggal Patih Gadjah Mada lengser. ”Nasib Majapahit jangan sampai kita alami. Kita harus cetak dan siapkan pemimpin-pemimpin berkualitas,” ajaknya berapi-api.
Senada dengan Gandung, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung juga menyinggung kehadiran Partai Nasdem yang banyak didukung mantan petinggi Golkar. Selain didominasi bekas kader Golkar, sebagai pendatang baru, Partai Nasdem juga didukung jaringan televisi nasional dan lokal. ”Ini harus diperhatikan,” pintanya.
Tak hanya soal Nasdem, Akbar juga menyoal kekalahan calon gubernur DKI Alex Nooerdin yang diusung partainya. Kekalahan itu bisa menjadi salah satu bahan evaluasi untuk menghadapi agenda politik 2014, termasuk pencapresan Ical.
”Kita masih punya banyak waktu untuk bekerja. Kita harus bekerja lebih keras agar kekalahan pilkada DKI tidak terjadi pada 2014,” ujar mantan ketua DPR RI ini.
Politikus yang mendapatkan gelar Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran (KP) Aryo Tandyonagoro ini kembali mengingatkan kunci meraih kemenangan. Sesuai munas di Pekanbaru, Riau, 2009 lalu, partainya telah menetapkan catur sukses yang harus dilaksanakan. Meliputi sukses kondolidasi, kaderisasi, menciptakan kreativitas, dan ide baru, serta sukses memenangkan pemilu, pilkada, dan pilpres.
”Kalau itu dilakukan insya Allah kita akan rebut kembali kemenangan seperti Pemilu 2004,” tandasnya. (yog/kus/tya)

Sabtu, 07 Juli 2012

Pengacara John Kei akan Adukan Polisi ke Komisi III DPR


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tito Kei Refra, pengacara sekaligus adik Jhon Kei Refra mengatakan, kondisi kesehatan tahanan Polda Metro Jaya baik-baik saja, meski penyidik memaksakan pembantaran Jhon ke Rumah Sakit Tk 1 RS Soekanto, Jakarta Timur.
Ditemui di rumah sakit, Sabtu (7/7/2012), Tito mengatakan pemeriksaan dokter pribadi keluarga Jhon, yakni Jonathan Gama, menunjukkan Jhon sehat-sehat saja, secara fisik dan psikologis. Termasuk, kadar gula yang sempat membuat Jhon lama menjalani perawatan Februari lalu usai penangkapan.
"Hasil (pemeriksaan) dokter rumah sakit juga sehat, surat keterangan sudah disampaikan ke Polda Metro Jaya hari ini," ujarnya.
Tito curiga pembantaran adalah rekayasa polisi, karena berkas Jhon tidak kunjung dinyatakan lengkap oleh jaksa. Padahal, masa penahanan 120 harinya sudah lewat. Sesuai KUHP, Jhon seharusnya dilepaskan.
"Bagaimana tindak lanjutnya, kami berharap lebih cepat lebih baik," imbuhnya.
Tito berharap setidaknya Senin (9/7/2012) esok, pihak Polda Metro Jaya bisa menindaklanjuti surat keterangan sehat, dan menghentikan pembantaran, sehingga tokoh masyarakat Maluku bisa segera bebas.
Namun, jika hingga Senin laki-laki yang dituduh membunuh bos PT Sanex Steel Tan Harry Tantono tidak kunjung dapat kejelasan, Tito akan melapor ke Komisi III DPR.
"Polisi masih di bawah komisi III, itu yang akan kami tempuh. Kami akan mempertanyakan komisi III, kenapa seperti ini," tuturnya.
Tito juga maftum kakak laki-lakinya diperlakukan demikian oleh polisi. Menurut Tito, itu merupakan bagian dari cobaan yang kerap diterima seorang tokoh.
"Xanana Gusmao dipenjara, lalu jadi presiden kan, ini kan Jhon Kei, orang besar selalu dapat cobaan," cetusnya. (*)