TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk segera menangkap Menteri ESDM Jero Wacik. Jero diduga terlibat terkait kasus suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini senilai 700 Ribu US Dolar.
Presedium Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (KAMERAD), Haris Pertama menjelaskan sebagai menteri yang membawahi SKK Migas, Jero sudah barang tentu tahu adanya suap tersebut, bahkan Haris yakin Politisi Demokrat tersebut ikut menikmati uang suap.
"Kami mendesak agar KPK segara menangkap Jero Wacik dalam kasus suap yang menimpa anak buahnya, karena kami yakin dia ikut menerima suap tersebut," kata Haris dalam keterangan persnya kepada wartawan, Jumat (16/8/2013) dini hari.
Haris menduga uang suap tersebut akan dialirkan kepada Konvensi Partai Demokrat. Dimana, Jero merupakan salah satu Majelis Tinggi Partai besutan Presiden SBY tersebut.
"KPK harus kerja keras, ungkap akan kemanakan dana 700 dolar tersebut dialirkan. Karena tidak mungkin dana sebesar itu akan dinikmati sendiri oleh seorang Rudi, kami yakin ini akan dialirkan ke Partai Demokrat," ujarnya.
Lebih jauh Haris menjelaskan penangkapan Jero Wacik oleh KPK sangat beralasan, selain karena telah mencoreng martabat dan kewibawaan Kementerian ESDM, kasus yang melilit Rudi menjadi bukti tidak adanya pengawasan yang dilakukan Wacik selaku Ketua Komisi Pengawas SKK Migas.
"Tidak ada alasan lagi bagi KPK untuk tidak menangkap Jero Wacik. Apalagi bukan hanya Rudi, Sekjen ESDM juga menerima suap, kami juga minta SKK Migas dibubarkan," tegas Haris.
Jika terbukti dana suap itu akan dialirkan ke Partai Demokrat, Haris mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membubarkan partai tersebut.
"Ini sudah akal-akalan Demokrat jelang pemilu, bubarkan Demokrat sekarang juga, partai korup sudah tidak pantas ada di Indonesia,"katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar