Rabu, 11 April 2012

PKS Mengambang Antara SBY & CT?


 Rabu, 11 April 2012
INILAH.COM, Jakarta - Posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi hingga kini belum menemukan kejelasan. Situasi ini tidak terlepas dinamika yang terjadi di Istana Kepresidenan. Apa yang terjadi?
Dua belas hari pasca-sidang paripurna DPR RI terkait RAPBN Perubahan 2012, nasib PKS dalam koalisi tak jelas. Tepatnya, hingga kini, Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi yang juga Presiden SBY belum buka suara ihwal posisi PKS.
Meski demikian, Ketua Umun DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum berkeyakinan Presiden SBY akan bersikap ihwal PKS dalam koalisi. Pernyataan Anas tersebut disampaikan di sela-sela rapat Setgab Koalisi, Selasa (10/4/2012) malam.
"Anas semalam memastikan Presiden akan bersikap soal PKS. Masih istikharah, cari waktu yang tepat," ujar salah satu petinggi koalisi partai kepada INILAH.COM di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2012). Dia melanjutkan, pada saatnya Presiden SBY akan bersikap terkait PKS namun melalui jalan moderasi.
Masih menurut sumber itu, dengan langkah ini tidak secara eksplisit mendepak PKS dari koalisi. "Nantinya SBY akan mencopot salah satu menteri dari PKS. Nah, harapannya, PKS akan bereaksi dengan keluar dari koalisi," ujar sumber tersebut.
Lebih lanjut sumber tersebut menambahkan, posisi menteri PKS yang besar kemungkinan akan direposisi oleh Presiden SBY adalah pos Kementerian Pertanian. "Pos ini jelas menjadi fund rising sekaligus vote rising bagi PKS. Ini terbukti dalam Pemilu 2009 lalu," tambah sumber itu lagi.
Selain faktor politis, imbuh sumber tersebut, secara obyektif kinerja menteri Suwono juga tidak menunjukkan performa yang positif. Ia menyebutkan produktivitas berbagai komoditi justru mengalami penurunan di era Suwono.
Namun, skenario mereposisi menteri Pertanian Suwono tampaknya tak mulus. Sumber INILAH.COM, menyebutkan pengusaha Choirul Tanjung berkomunikasi dengan SBY agar tidak mereposisi menteri PKS khususnya Menteri Pertanian. "Pak CT (Chairul Tanjung) dikabarkan melakukan komunikasi dengan SBY meminta agar tidak ada reshuffle menteri PKS, khususnya Menteri Pertanian," ungkap sumber tersebut.
Ketika dikonfirmasi ihwal informasi tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengaku tidak tahu menahu tentang informasi tersebut. "Saya tidak tahu," katanya di sela-sela sidang paripurna DPR di gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Meski demikian, Anis tidak menampik bila PKS memiliki hubungan baik dengan pengusaha Chairul Tanjung. "Hubungan biasa saja," tambah Anis. Lebih lanjut Anis menegaskan pihaknya tidak akan mengomentari ihwal carut-marut di koalisi. Ia menegaskan masih menunggu sikap resmi dari Presiden SBY. "Kami tidak akan komentari lagi soal koalisi," tutup Anis. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar